SAMSUNG SERIES 5 ULTRA

Desain menawan dari samsung ultra 5 semakin membuat para pecinta IT pada galau. selain desainnya yang tipis,ramping dan ramah lingkungan, samsung ultra series 5 ini di lengkapi dengan teknologi canggih pada penyimpanannya!.

ASUS PADFONE

Dapatkan kemewahan IT anda di ASUS PADFONE, teknologi canggih keluaran Asus! Gadget Multi, 1 gadget isi 3.

WINDOWS 8

Microsoft telah merilis windows terbaru pengganti windows 7 yaitu Windows 8. lebih ringan dari sebelumnya! dan tampilah lebih halus! coba sekarang juga .

Selasa, 22 September 2015

Macam - Macam Topologi WI-FI





Di dalam jaringan Wi-Fi hanya dikenal 2 jenis topologi jaringan, yaitu Ad-Hoc dan Infrastruktur

1.  Topologi Ad-Hoc
Topologi ad-hoc adalah topologi jaringan wi-fi dimana komputer maupun mobile station terhubung secara langsung tanpa menggunakan AP (Access Point). Jadi komunikasi langsung dilakukan melalui masing-masing perangkat wireless yang terdapat pada komputer atau perangkat komunikasi lainnya. Prinsip kerja ad-hoc  sama dengan prinsip kerja jaringan komputer secara peer to peer.

2.  Topologi Infrastruktur
Topologi infrastruktur adalah topologi pada jaringan wi-fi dimana komputer-komputer maupun mobile station dalam suatu jaringan terhubung melalui AP. Jadi, setiap komputer maupun mobile station yang hendak berhubungan harus melewati AP terlebih dahulu, baru kemudian dapat menggunakan sumber daya yang ada pada jaringan.

Langkah - langkah Setting Access Point TP LINK TL-WA500G


 Setting access point TP LINK TL-WA500G 


1. Dalam melakukan setting acces point yang pertama harus dilakukan adalah mengetahui ip, username, dan password dari access point tersebut.

2. Pada kasus ini kita menggunakan access point TP LINK, pada bagian belakang access point ini terdapat keterangan:     Ip : 192.168.1.254     Username : admin     Password : admin  3. Setelah semua keterangan diatas diketahui langkah selanjutnya adalah memasang semua perangkat pendukung agar access point tersebut dapat berfungsi. Seperti memasang antenna, kabel power, dan menghubungkan kabel jaringan pada access point dengan komputer yang digunakan untuk mensetting access point.

4. Langkah selanjutnya adalah mensetting IP pada komputer yang digunakan untuk setting access point. Ip pada access point diatas adalah 192.168.1.254, maka kita harus menggunakan IP yang mempunyai network id yang sama dengan ip access point. Seperti menggunakan ip 192.169.1.1, ip tersebut yang akan digunakan sebagai ip komputer.



5. Setelah setting ip dilakukan langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan koneksi jaringan dengan melakukan ping ke ip access point


6. Apabila terdapat hasil seperti diatas maka koneksi antara access point dengan komputer terhubung.

7. Langkah selanjutnya adalah melakukan setting access point menggunakan halaman browser seperti Mozilla Firefox. Seperti gambar dibawah ini


8. Pada form isian diatas diisi sebagai berikut : 
User Name : admin 
Password : admin 
Kemudian klik OK. 

9. Berikut adalah tampilan utama atau status untuk melakukan setting access point menggunakan halaman web. Caranya yaitu dengan mengetikkan ip access point pada halaman web.


10. Untuk melakukan perubahan ip pada acces point dapat mengklik sub menu Network pada menu Basic Setting.



11. Untuk melakukan perubahan nama SSID, Region, Wireless Security, MAC Filtering, dan Wireless Statistics. Dapat merubah pada bagian menu Basic Settings pada submenu Wireless.

a. Basic Settings, pada bagian ini digunakan untuk melakukan perubahan SSID dan Region.



Kita dapat merubah SSID dan Regionnya seperti dibawah ini: 
SSID = CIKINI HOTSPOT 
Region = Indonesia 
Kemudian klik Save.




b. Security Settings, pada bagian ini digunakan untuk mensetting password, agar clien yang terkoneksi dengan access point harus memasukkan password. Berikut adalah tampilan dari security settings pada access point menggunakan WPA-PSK/WPA2-PSK.



Pada gambar diatas menunjukan bahwa password dari WPA-PSK/WPA2-PSK, yaitu: 
PSK Passphrase : password 
Setelah setting password dilakukan, kemudian klik Save.


c. MAC Filtering, MAC Filtering digunakan untuk untuk memfilter clien mana saja yang boleh terkoneksi dengan access point, dengan memasukkan alamat MAC Address pada daftar MAC Address yang boleh terkoneksi dengan access point. 
Berikut adalah cara untuk mengetahui alamat MAC address pada komputer: 
- Klik tombol Start > ketik cmd pada menu search > enter 
- Ketik perintah >ipconfig /all 
- Berikut adalah tampilan untuk mengetahui alamat MAC Address dari komputer.



Untuk mengetahui alamat MAC Address pada komputer dapat dilihat pada bagian Physical Address. Contoh: 
Physical Address : 00-1F-E1-3E-4C-8D 
Cara memasukkan MAC Address pada access point: 

a) Klik pada bagian MAC Filtering, seperti pada gambar dibawah ini.



b) Kemudian pada bagian Wireless MAC Address Filtering klik Enable. Berikut adalah tampilan setelah kita klik Enable.



c) Kemudian klik Add New . . . 
Kemudian akan tampil gambar seperti berikut:



Berikut keterangan yang harus diisi:

MAC Address : 00-1F-E1-3E-4C-8D 
Description : mac address yang bias diakses 
Privilege : allow 
Status : Enable
  
Keterangan diatas menunjukkan bahwa hanya komputer yang mempunyai mac address diatas yang boleh terkoneksi dengan access point. 
Setelah semua setting telah dilakukan kemudian klik Save. Berikut adalah tampilan setelah semua setting selesai dilakukan.



12. Langkah selanjutnya adalah melakukan setting DHCP agar setiap clien secara otomatis mendapat ip dari access point. Untuk melakukan setting DHP kita dapat mengklik submenu DHCP Settings pada menu DHCP. Berikut adalah tampilan untuk setting DHCP:



Berikut adalah cara melakukan setting DHCP pada access point: 
DHCP Server : Enable 
Start IP Address : 192.168.1.100 
End IP Address : 192.168.1.199 
Keterangan diatas menunjukkan bahwa DHCP telah diaktifkan, kemudian IP yang diberikan yaitu dari 192.168.1.100 sampai 192.168.1.199. Berarti access point ini hanya dapat memberikan sekitar 100 IP atau hanya 100 clien yang dapat terkoneksi dengan access point.



Setelah semua proses telah dilakukan kemudian klik Save. 
13. Apabila kita akan mengganti username dan password yang digunakan untuk masuk atau login ke dalam settingan access point maka dapat dilakukan dengan mengklik submenu Password pada menu System Tools.




14. Setelah semua setting selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan Reboot, yaitu dengan tombol Reboot pada submenu Reboot pada menu System Tools. Berikut adalah gambar untuk melakukan Reboot.



Reboot berfungsi agar semua setting yang telah kita lakukan dapat tersimpan dalam access point.

Senin, 21 September 2015

Pengertian, Fungsi Dan Tugas Access Point


Pengertian Access Point

1. Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote.
2. Access point adalah adalah perangkat, seperti router nirkabel / wireless, yang memungkinkan perangkat nirkabel untuk terhubung ke jaringan.
3. Access Point dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait.
4. Access Point adalah perangkat yang digunakan untuk membuat koneksi wireless pada sebuah jaringan.

Fungsi Access Point

1.   Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2.   Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access(WPA)
3.   Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4. Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel

Tugas Access Point 

Access Point bertugas sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, di access point inilah koneksi data/internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

Macam - Macam Alat Pemancar WI-FI

Server Hardware

Server hardware yaitu hardware yang digunakan para penyedia layanan koneksi internet berbasis Wi-Fi untuk memberikan pelayanan koneksi internet kepada para pengguna. Berikut ini macam-macam perangkat Wi-Fi yang biasa digunakan sebagai server atau penyedia layanan adalah:

1. Access Point

Prinsip kerja Access Point pada prinsipnya mirip dengan cara kerja Switch Hub yang biasa terdapat pada topologi LAN namun memiliki perbedaan pada media koneksinya. Pada Switch Hub masih menggunakan kabel UTP sedangkan pada Access Point sudah menggunakan gelombang radio atau lebih dikenal dengan wireless (nirkabel).





2. Wireless Router

Cara kerja Wireless Router lebih kompleks daripada cara kerja access point. Cara kerja access point hanya menyebarkan suati titik hotspot kepada para pelanggan melalui gelombang radio, sementara wireless router juga dapat berfungsi sebagai router, ip forwarder, ip filter, dan lain sebagainya.
3.  Wireless Repeater
Repeater pada prinsipnya berfungsi sebagai penguat sinyal radio yang dipancarkan oleh access point atau wireless router. Repeater sering digunakan saat jangkauan sinyal dari access point atau wireless router yang anda gunakan tidak lagi mencukupi.



Client Hardware
Client hardware yaitu hardware yang harus dimiliki oleh pengguna untuk dapat mengakses jaringan komputer berbasis Wi-Fi. Berikut ini ada beberapa perangkat Wi-Fi untuk Client:


1.  Wi-Fi PCI
Wi-Fi PCI adalah varian perangkat Wi-Fi yang biasa dipasang pada komputer desktop.


2.  Wi-Fi USB
Wi-Fi USB adalah varian dari perangkat USB yang biasa dipasang pada komputer desktop, notebook, netbook, dan perangkat sejenis. Varian perangkat Wi-Fi ini bisa dikatakan sebagai varian perangkat Wi-Fi yang penggunanya paling fleksibel.
3.  Wi-Fi PCMCIA
Wi-Fi PCMCIA adalah varian perangkat Wi-Fi yang biasa dipasang pada laptop atau notebook.


4.  Wi-Fi Compact Flash
Wi-Fi Compact Flash adalah varian dari perangkat Wi-Fi yang dapat digunakan di hampir semua perangkat gadget. Misal anda mempunyai PDA dengan slot Wi-Fi eksternal. Dengan menggunakan Wi-Fi Compact Flash, anda sudah dapat melakukan akses internet wireless. Wi-fi Compact Flash dapat juga digunakan pada notebook, netbook, dan lain sebagainya.





Selasa, 15 September 2015

Sejarah Perkembangan WI-FI



Pengertian WI-FI

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya


Sejarah WI-FI

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.


Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:


  •  802.11a
  •  802.11b
  •  802.11g
  •  802.11n



Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:


  •  Channel 1 - 2,412 MHz;
  •  Channel 2 - 2,417 MHz;
  •  Channel 3 - 2,422 MHz;
  •  Channel 4 - 2,427 MHz;
  •  Channel 5 - 2,432 MHz;
  •  Channel 6 - 2,437 MHz;
  •  Channel 7 - 2,442 MHz;
  •  Channel 8 - 2,447 MHz;
  •  Channel 9 - 2,452 MHz;
  •  Channel 10 - 2,457 MHz;
  •  Channel 11 - 2,462 MHz;

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.


Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).


Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.


Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.


Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.


Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.


Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.


Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.


Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002

Perkembangan WI-FI


Pada akhir 1970-an, IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.


Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2 Mbps.


Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.


Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.


Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.



Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 100Mbps.